Makalah Pengembangan Pengalaman Belajar Matematika


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan seperti apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir pengalaman belajar yang bagaimana harus di desain agar tujuan dan kompetensi itu dapat diperoleh setiap siswa. Hal ini harus dipahami, karena apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran merupakan aspek penting dalam perencanaan pembelajaran. Merancang pengalaman belajar pada hakikatnya menyusun skenario pembelajaran sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar, sedangkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengembangan pengalaman belajar menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Ada tigatahapan dalam pengembangan pengalaman belajar yaitu: Tahap prainstruksional, tahap instruksional, tahap penilaian dan tindak lanjut. Ketiga tahapan tersebut harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran dan ketiga tahapan tersebut merupakan satu rangkaian yang terpadu. Jika, satu tahapan tersebut ditinggalkan maka pengalaman belajar siswa tidak akan sempurna. Rangkaian disini dapat diwujudkan misalnya dengan mengkolaborasikan antara pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu pendekatan pembelajaran?
2.      Apa itu model pembelajaran?
3.      Apa itu strategi pembelajaran?
4.      Apa itu metode pembelajaran?
5.      Apa contoh pengembangan pengalaman belajar matematika?

C.    Tujuan Masalah
1.      Dapat mengetahui pemahaman tentang pendekatan pembelajaran.
2.      Dapat mengetahui pemahaman tentang model pembelajaran.
3.      Dapat mengetahui pemahaman tentang strategi pembelajaran.
4.      Dapat mengetahui pemahaman tentang metode pembelajaran.
5.      Dapat mengetahui contoh pengembangan pengalaman belajar matematika.

BAB II
PEMBAHASAN
Merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran merupakan aspek penting dalam perencanaan pembelajaran. Merancang pengalaman belajar pada hakikatnya menyususn skenario pembelajaran sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Ketika kita berpikir informasi dan kompetensi seperti apa yang dimiliki oleh siswa, maka dari itulah kita harus berpikir pengalaman belajar yang bagaimana dirancang agar tujuan dan kompetensi itu diperoleh setiap siswa. Hal ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Seperti pengalaman belajar menurut teori belajar Gagne, Piaget, Bruner Dienies, Van Hiele, dan Brownell-Van Engen.
Adapun pertimbangan yang harus dilakukan oleh guru dengan merancang pengalaman belajar siswa yaitu:
1.        Sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai
Untuk merumuskan tujuan yang berada dalam domain kognitif, maka pengalaman belajar dapat dirancang hanya dengan mendengar atau membaca. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam domain afektif maupun psikomotorik tentunya berbeda lagi.
2.        Sesuaikan dengan jenis bahan atau materi pelajaran
Pengalaman belajar yang direncanakan harus memperhatikan karakteristik materi pelajaran baik dari kompleksitas materi maupun pengemasannya.
3.        Ketersediaan sumber belajar
Pengalaman belajar yang direncanakan harus memperhatikan ketersediaan sumber belajar yang dapat digunakan.
4.        Sesuaikan dengan karakteristik siswa
Karakteristik siswa yang harus dipertimbangkan antara lain minat, bakat, kecendrungan gaya belajar, dan kemampuan dasar siswa.
Pengembangan pengalaman belajar menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan pengalaman belajar siswa diantaranya adalah :
1.      Memberikan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2.      Menyusun tugas-tigas belajar bersama siswa.
3.      Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
4.      Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan.
5.  Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dan memberikan bimbingan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
6.      Membantu siswa dalam menarik kesimpulan.
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar, sedangkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku malalui pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung.   Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh dari aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Pengalaman langsung akan sangat bermanfaat karena siswa mengalami sendiri sehingga kemungkinan kesalahan persepsi dapat dihindari.
Proses memberikan pengalaman belajar pada siswa, secara umum terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1.      Tahap prainstruksional (permulaan)
Tahap prainstruksional adalah tahap yang ditempuh guru pada saat ia memulai prose belajar dan mengajar, seperti guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir, guru mngulang kembali bahan pelajaran yang lalu. Tujuan tahapan ini adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya.
2.      Tahap instruksional
Tahap instruksional adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahap memberikan pengalaman belajar pada siswa.
3.      Tahap penilaian dan tindak lanjut
Tahapan ini adalah tahapan terakhir dari strategi menggunakan model pembelajaran. Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan instruksional. 



A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Roy Kellen (1998) dalam buku Noviarni mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches).
macam-macam pendekatan pembelajaran:
1. Pendekatan Deduktif
2. Pendekatan Induktif
3. Pendekatan Kontekstual
4. Pendekatan Kontruktivisme
5. Pendekatan Realistic (RME)

B. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.
macam-macam model pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran langsung
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
3. dll

C. Strategi Pembelajaran
Istilah strategi banyak kita jumpai di masyarakat, arti strategi adalah cara untuk dapat memperoleh sesuatu tujuan atau memenangkan suatu pertandingan dengan memperhatikan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh team atau perseorangan yang bersangkutan. Istilah strategi biasanya dipakai di militer, olahraga ataupun bentuk permainan lainnya. Istilah strategi bila digunakan dibidang pembelajaran berarti cara atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan agar tujuan pembelajaran itu bisa berhasil, di mana keberhasilan itu melibatkan peran guru maupun peserta didik.
Contohnya strategi pembelajaran Numbered Heads Tegether, berikut langkah-langkahnya :
  1.  Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
  2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
  3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
  5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
  6. Kesimpulan




D. Metode Pembelajaran
Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari  cara- cara untuk melakukan aktivitas yang telah tersusun rapi yang terbentuk oleh sebuah lingkungan , yang mana lingkungan tersebut terdiri dari guru dan peserta didik untuk saling melakukan interaksi dalam suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan dari proses pembelajaran  dapat tercapai sesuai dengan yang dirumuskan oleh guru. Berarti metode pembelajaran digunakan untuk merealisasikan strategi pembelajaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan dari implementasi strategi pembelajaran sangan bergantung pada guru terhadap metode pembelajaran yang digunakan. Berikut ada beberapa macam metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru diantaranya:
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Metode Demonstrasi
5. Metode Kerja Proyek
6. Metode Pengajaran Praktik


E. Contoh Pengembangan Pengalaman Belajar Matematika
Penerapan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara memadudakan pengalaman belajar, misalnya memadukan antara pendekatan, model, dan metode pembelajaran. Dalam proses pembelajaran antara pendekatan, model, dan strategi maupun metode pembelajaran memiliki kaitan yang erat, sebab dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Sedangkan pendekatan pembelajaran itu sendiri adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cangkupan materi tertentu.model pembelajaran ini adalah suatu urutan, langkah- langkah dan cara yang digunakan oleh seorang guru agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain bisa dikatan bahwa metode pembelajaran ini satu pendekatan yang dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.
Sebuah teknik pembelajaran dapat diturunkan secara nyata, dan praktis dikelas pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangakan teknik itu sendiri adalah suatu cara yang dipakai pada saat proses pembelajaran berlangsung, karena guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam metode yang sama. Penerapan dari perpaduan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran itualah yang dinamakan dengan model pembelajaran.
Oleh sebab itu dalam pengembangan pengalaman belajar guru tidak berperan sebagai satu- satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa,akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana cara memfasilitasi siswa agar belajar. Pengembangan belajar menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan dengan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa tersebut. Untuk itu, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, yaitu:
§ Mengemukakan berbagai alternative tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
§  Menyusun tugas- tugas belajar bersama siswa.
§  Memberikan informasi tentang pembelajaran yang harus dilakukan.
§  Memberikan motivasi, memdorong siswa untuk belajar, bimbingan melalui pengajuan pertanyaan yang diberikan.
§  Dan membantu siswa dalam menarik kesimpulan dari pelajaran yang sudah dipelajarinya.
Contoh kalaborasi pendekatan, metode, model, dan starategi pembelajaran matematika, misalnya sistem bilangan kompleks yang dapat menggunakan pendekatan kontruktivisme, motode diskusi, model kooperatif, dan strategi peta konsep dan madding komentator. Yang mana langkah- langkahnya adalah:
1)        Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2)        Guru mengemukan permasalah yang akan ditanggapi peserta didik.
3)        Pembentukan kelompok
4)      Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan tentang materi yang sedang dibahas. Dan menuangkan inti dari diskusi tersebuat dalam bentuk peta konsep dengan penjelasan yang singkat dan mudah dimengerti.
5)    Setelah selesai dibuat, peta konsep tersebut di tempelkan di dinding dangan cacatan menempelkan sebuah kertas di sudut peta konsep tersebut, yang berguna untuk tempat menuliskan komentar orang lain yang melihat peta konsep tersebut.
6)        Kelompok lain berkeliling untuk menilai hasil peta konsep dari kelompok yang berbeda.
7)    Setelah selesai guru mengambil kertas komentar dari masing- masing kelompok yang berguna untuk sebagai bahan diskusi yang akan di bahas oleh guru. Dan dari sini lah guru dapat memberikan poin nilai kepada setiap siswa yang ada. 
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Ada tiga tahapan dalam pengembangan pengalaman belajar yaitu: Tahap prainstruksional, tahap instruksional, tahap penilaian dan tindak lanjut. Ketiga tahapan tersebut harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran dan ketiga tahapan tersebut merupakan satu rangkaian yang terpadu. Jika, satu tahapan tersebut ditinggalkan maka pengalaman belajar siswa tidak akan sempurna. Rangkaian disini dapat lebih sempurna jika diwujudkan misalnya dengan mengkolaborasikan antara pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran.
Contoh kalaborasi pendekatan, metode, model, dan starategi pembelajaran matematika, misalnya sistem bilangan kompleks yang dapat menggunakan pendekatan kontruktivisme, motode diskusi, model kooperatif, dan strategi peta konsep dan madding komentator.
B.     Saran
Pada penulisan makalah ini, contoh kalaborasi pendekatan, metode, model, dan starategi pembelajaran matematika dapat digunakan pendidik atau calon pendidik agar setiap siswa memperoleh pengalaman belajar matematika. Supaya lebih memahami pembahasan, pembaca dapat mengkolaborasi pendekatan, metode, model, dan starategi pembelajaran matematika lainnya.

DAFTAR PUSTAKA 
Djamarah.S.B dan Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,Jakarta,2006.
Hamdayama Jumanta, Metodologi Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2016.
Mudlofir Ali dan Rusydiyah.E.F, Desain Pembelajaran Inovatif Dari Teori ke Praktik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016.
Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika, Benteng Media, Pekanbaru, 2014




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perlindungan dan Penghargaan Terhadap Guru